Kamis, 20 Agustus 2009

Kadar Cemburu Wanita Melonjak Akibat Facebook

Kamis, 20 Agustus 2009 1

Maraknya perselingkuhan yang terjadi di facebook membuat situs jejaring sosial ini dianggap sebagai 'biang keladi' retaknya sejumlah perkawinan dan hubungan asmara. Tak bisa dipungkiri ajang saling mengomentari status dan foto, dan mengirimkan pesan lewat fitur 'wall' memang cukup bikin hari para pengguna facebook lebih berwarna.

Namun, aktivitas menyenangkan ini bisa berubah menjadi ajang pertengkaran antar pasangan. Terbukti dari penelitian yang dilakukan terhadap 300 orang mengungkapkan Facebook dapat meningkatkan rasa cemburu, terutama pada wanita.

Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal CyberPsychology & Behavior edisi Agustus 2009 ini menyatakan hal-hal yang bisa memicu rasa cemburu mulai dari pasangan memiliki teman baru, komentar dari teman wanitanya, hingga aktivitas facebook lain, seperti mengisi kuis, upload foto bahkan main games.

Pada data penelitian terungkap bahwa sebagian besar responden rata-rata memiliki 300 teman dan menghabiskan sekitar 40 menit sehari membuka facebook. Dan, bagi mereka yang membuka facebook lebih dari 40 menit sehari memiliki level cemburu yang lebih tinggi. Apa penyebabnya?

Ternyata, banyak responden yang mengaku bila membuka facebook lebih lama, mereka cenderung membuka akun pasangannya beberapa kali. Bahkan, tidak sedikit wanita yang mengintip akun pasangannya di sela-sela waktu kerja atau belajar (mahasiswi).

Apa yang membuat mereka hobi membuka akun pasangannya? Ternyata 72 persen dari responden menjawab penasaran ingin melihat aktivitas pasangannya di facebook. Biasanya jika pasangannya tidak terlalu banyak up date, mereka mengaku merasa tenang.

Namun, kalau pasangannya cukup aktif berkomunikasi di facebook terutama dengan teman wanitanya, inilah yang bisa menjadi pemicu rasa cemburu yang dapat berujung pada pertengkaran.

Hasi penelitian ini menyimpulkan, lebih banyak responden wanita yang mengintip akun facebook pasangannya dibandingkan responden pria. Lucunya, para responden pria mengaku justru menghindari membuka akun pasangannya, karena lebih tertarik membuka akun facebook wanita lain. (sumber: vivanews.com)

Rabu, 19 Agustus 2009

Gunung Bawah Laut di Selatan Mentawai Belum Membahayakan

Rabu, 19 Agustus 2009 0

Sebuah gunung api ditemukan berada di bawah laut di selatan Kepulauan Mentawai. Sementara ini, gunung api yang terletak di barat Pulau Sumatera itu belum membahayakan. Para peneliti masih meriset tingkat keaktifan gunung api ini.

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Komda Sumatera Barat, Ade Edward, mengatakan, penelitian pakar geologi Indonesia, Amerika Serikat, dan Perancis itu menegaskan sejumlah isu yang selama ini mencuat mengenai keberadaan gunung api di bawah laut.

"Isu tentang gunung api di bawah laut sudah ada sejak lama. Hasil penelitian para ahli ini memberikan jawaban atas isu tersebut," ujar Ade di Padang, Sabtu (30/5).

Bahkan menurutnya, kemungkinan ada dua buah gunung laut. Keduanya masih berbentuk kerucut utuh sehingga dipastikan bahwa kedua gunung api itu belum pernah meletus. Hanya saja, hasil penelitian saat ini baru sebatas memastikan keberadaan gunung tersebut. Sementara, status gunung itu aktif atau tidak masih belum bisa dipastikan.

Gunung api yang masih aktif ditandai dengan material yang dikeluarkan dari gunung, seperti material padat, cair, atau lava. Bila tidak ada material yang dikeluarkan oleh gunung api, maka gunung itu merupakan gunung api yang mati. Pengeluaran material inilah yang masih diteliti oleh para ahli.

Hasil penelitian ini, menurut Ade, masih bersifat informasi. Karena belum bisa dipastikan keaktifan gunung api tersebut, maka para peneliti belum memberikan rekomendasi langkah tertentu ke badan penanggulangan bencana. Pemda yang wilayahnya berada di sekitar gunung api itu juga belum mendapatkan instruksi untuk mengambil langkah tertentu untuk menyikapi keberadaan gunung api di bawah laut.

Selatan Mentawai

Kedua gunung api itu berada di selatan Pulau Pagai Selatan. Pulau ini merupakan pulau paling selatan dari gugusan empat pulau besar di Mentawai.

Dari sisi ancaman, energi yang tersimpan pada gunung api ini tidak sebesar energi yang bisa membangkitkan gempa dan tsunami. Namun, sebagai bagian dari sistem tektonik lempeng, seluruh aspek yang ada di bawah laut ini perlu dipelajari.

Data tentang gunung api bawah laut ini perlu diperoleh karena gunung berada di daerah rawan tsunami, yakni di zona penghujaman lempeng Eurasia dan lempeng India-Australia. Selama ini masih berkembang prediksi ahli bahwa adanya energi besar yang tersimpan dari pertumbukan lempeng itu.

Sejauh ini, riset yang dilakukan para ahli belum final. Setidaknya, hasil riset memastikan kecurigaan sejumlah orang atas keberadaan gunung api di bawah laut.

 
tak ada yang istimewa ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates